Memasuki perkuliahan aktif di semester keenam ini cukup melegakan buat saya, Alhamdulillah saya diberikan umur, kesehatan, kesempatan untuk bisa berkuliah sampai sejauh ini, teringat ketika tiga tahun lalu, waktu badan ini masih kurus (55kg skrg udah 67kg) :D, banyak kesempatan yang saya dapat disini, terutama kesempatan belajar dari orang-orang sekitar yang saya jumpai sehari-hari. Saat ini lagi minggu tenang, cukuplah menenangkan diri dari tugas-tugas sejenak sebelum akhirnya menghadapi UAS, Magang, Skripsi dan tantangan yang lebih berat lainnya ke depan. Hampir selama minggu tenang ini, saya kerap mendengarkan kata passion. kata ini cukup menghipnotis saya untuk berpikir lebih dalam tentang apa yang telah saja jalani sejauh ini, kemudian saya berpikir, setelah lulus kuliah nanti, saya mau jadi apa? pertanyaan ini rasanya sulit untuk dijawab, kog gak semudah ketika kelas 5 SD, ketika bu guru tanya, "Riki kamu mau jadi apa nanti kalau sudah besar?" dengan mudahnya saya menjawab pengen jadi guru waktu itu. Tapi di usia kedua puluh tahun ini, pertanyaan seperti mau apa kamu setelah lulus kuliah, rasanya sulit untuk dijawab, ya saya mengalami minggu tegang, bukan minggu tenang, bisa dikatakan minggu ini minggu spiritual bagi saya :D karena banyak refleksi-refleksi yang saya lakukan di minggu ini.
Pas masuk perkuliahan smester 4 di Universitas Paramadina, kebetulan saya dapat matakuliah fotografi kehumasan. Sebenernya sih gak terlalu minat banget di matakuliah ini, saya lebih suka jadi modelnya! Di rumah (Cirebon), sebetulnya bapake punya kamera SLR yang masih analog pake film, dari kecil udah disuruh belajar fotografi, sayang kan punya kamera gk dipake, tapi kog rasanya gk nafsu ya? emang sifat jelek saya adalah belajar ketika butuh dan kepepet, kalau gk butuh saya cenderung gk mau belajar, tapi kalau dirasa butuh setengah mati saya kejar ilmu itu :D
Nah waktu tau bahwa saya bakal berjumpa matakuliah ini, agak minder juga sih, pertama karena sense of art saya sendiri masih samar-samar, kedua karena di Jakarta juga gk punya kamera, ketiga tetep karena saya pengen jadi MODEL :D.
Hari pertama perkuliahan cuma sebatas pengenalan, dosennya namanya Pak Budi dan Mas Ade, didampingi sama Ka Vidya dan Ka Arief sebagai asdos. Pengenalan seputar dunia kamera, beberapa hasil jepretan mereka yang semata-mata ditujukan untuk membangkitkan semangat mahasiswa di kelas supaya tertarik ke dunia fotografi. Seru, dan pengen langsung praktek (jadi model tentunya) haha...Pak Budi bilang kalau bisa pakai kamera yang DSLR karena kita akan belajar mengatur ISO, Diafragma dan Speed, gak perlu beli tapi pinjam aja. Nah loh ini yang jadi masalah, pinjem ke siapa? emang ada yang mau pinjemin barang mahal begini pak? apalagi yang minjem masih amatir, dan kalau ada apa-apa saya jg gak mampu ganti :D
Nah waktu tau bahwa saya bakal berjumpa matakuliah ini, agak minder juga sih, pertama karena sense of art saya sendiri masih samar-samar, kedua karena di Jakarta juga gk punya kamera, ketiga tetep karena saya pengen jadi MODEL :D.
Hari pertama perkuliahan cuma sebatas pengenalan, dosennya namanya Pak Budi dan Mas Ade, didampingi sama Ka Vidya dan Ka Arief sebagai asdos. Pengenalan seputar dunia kamera, beberapa hasil jepretan mereka yang semata-mata ditujukan untuk membangkitkan semangat mahasiswa di kelas supaya tertarik ke dunia fotografi. Seru, dan pengen langsung praktek (jadi model tentunya) haha...Pak Budi bilang kalau bisa pakai kamera yang DSLR karena kita akan belajar mengatur ISO, Diafragma dan Speed, gak perlu beli tapi pinjam aja. Nah loh ini yang jadi masalah, pinjem ke siapa? emang ada yang mau pinjemin barang mahal begini pak? apalagi yang minjem masih amatir, dan kalau ada apa-apa saya jg gak mampu ganti :D
Menjadi seorang mahasiswa di negeri ini katanya merupakan sebuah keberuntungan. Di jaman yang sudah susah seperti sekarang ini, ya susah makan, ya susah mikirin buat makan besok, ya susah dapetin makan buat besok (ujung-unjungnya makan) :D kuliah menjadi sebuah kesempatan yang langka bagi beberapa orang. Alhamdulillah, saya dan mungkin mahasiswa lainnya menjadi sekelumit tipis golongan pemuda di Indonesia yang berkesempatan mengenyam pendidikan setelah menyelesaikan pendidikan wajib tingkat atas.
Aku terlahir di Bandung, 20 tahun silam, nama Priangan untuk bumi Bandung dan Jawa Barat merupakan kata yang tak asing terdengar olehku maupun oleh anak-anak lainnya yang lahir di Jawa Barat. Kata "Priangan" berasal dari kata "Parahyangan" yang berarti "tempat para dewa", Jawa Barat dengan pesona panoramanya membuat banyak orang tersipu akan keindahan kota, suasana maupun kearifan masyarakat Sunda. Priangan yang merujuk pada bumi Jawa Barat hingga kini terus dipakai sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya Sunda.