Semalem saya liat streaming acara Just Alvin yang biasanya tayang di Metro TV, di salah satu episode, Alvin sang presenter secara khusus menghadirkan bintang tamu Anggun C. Sasmi yang kebetulan lagi ada di Jakarta. hampir selama 30 menit dengan sangat antusias dan sabar saya sama sekali nggak beranjak dari kasur dengan kaki selonjoran liat wawancara Alvin dan Anggun.
Sebenarnya, beberapa jam sebelum saya nonton tayangan streaming Anggun, tepat pukul 10.30 WIB saya berkesempatan untuk interview magang di PT Unilever (semoga keterima, amien!), saya datang ke Graha Unilever setelah selesai mengerjakan UAS Filsafat Komunikasi, gak kepengen ambil resiko kena macet dan telat, saya memutuskan untuk ngojek, dan 10 menit sampai (lokasinya gak jauh dari kampus). sesampainya di Graha Unilever, tepat pukul 10.00, kecepetan, karena saya dan Mba Tanti (interviewer) janjian 10.30, yasudah tunggu dulu di lobby.
Emang mata gak bisa diem, dari pada mules deg-degan gak terkontrol, saya liat-liat keramaian di Unilever, pagi itu banyak banget orang hilir mudik keluar masuk gedung, dengan dandanan yang oke-oke, nenteng laptop, gadget, majalah, kamera, ow kayaknya seru juga ya jadi orang yang sibuk :P. Beberapa orang yang duduk di samping saya lagi ngomongin tentang konsep pemotretan model Sunsilk, ada juga yang lagi mau pitching proposal. Agak berasa asing di situ, tapi pelajaran yang saya ambil adalah, saya merasa masih sangat kerdil sekali, mungkin di kampus sebagai zona nyaman saya, aktualisasi diri sudah cukup tersalurkan dan sudah merasa "mapan" dengan kemampuan diri, begitu keluar saya langsung seperti di tinju Mike Tyson *dug dug dug dug* ya inilah dunia kerja yang nyata!
ketika memutuskan untuk berjalan di dunia profesional, maka hal yang sudah pasti dilihat adalah kemampuan diri. Sejenak saya langsung ber-refleksi, apakah saya sudah cukup memiliki kemampuan untuk masuk ke Unilever, ya se-enggak-nya saya harus punya sesuatu yang bisa saya tunjukin ketika di-interview, saya harus yakin dengan kemampuan diri dan tetap belajar dan tidak boleh merasa "mapan" dengan apapun yang kita miliki saat ini.
@permanarikie