...
Fake Smiling! Are u professional on that? :)
By Riki Rachman Permana - Tuesday, October 30, 2012
Eccedentesiast Noun. A person who fakes smile! Bekerja di industri komunikasi memang kerap menuntut kita untuk selalu tampil “segar”. Bukan hanya terlihat segar secara fisik, namun yang terpenting adalah segar dalam hal ide. Banyak praktisi komunikasi telah membuktikannya, beberapa tren yang saya lihat adalah pemain di industri komunikasi mulai diwarnai oleh gairah kaum muda yang energik sekaligus menampilkan ide segar yang ciamik. Mereka...
Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 Continue Reading
“Jangan lupa dihapus ya sms kita di handphone kamu” pintanya. “Kenapa?” tanyaku polos, sedikit aneh. “Nggak, kalau-kalau ada yang lihat” jelasnya singkat. “Oke” Aku menutup percakapan terakhir kami malam itu. Dengan sengaja. Datar. Malam itu seperti biasanya aku mematikan lampu hingga seluruh ruangan gelap, hanya cahaya telepon selular menjadi penerang sayup-sayup redup yang biasanya menemaniku hingga benar-benar terlelap masuk ke dunia mimpi. Aku...
Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 Continue Reading
Alhamdulillah, setelah sebulan berpuasa akhirnya ketemu juga dengan lebaran. Alhamdulillah juga tahun ini bisa ngumpul bareng keluarga di rumah, masih lengkap dan sehat semuanya. Perjalanan mudik kali ini memang cukup menyebalkan, ya setelah beberapa tahun nggak mudik pake bus atau travel, akhirnya karena nggak kebagian tiket kereta, saya coba mudik pake travel atas suggest Ibu di rumah. Tepat tanggal 14 Agustus, Ibu saya...
"Perlakukanlah saya seperti manusia biasa" (Sepenggal Memori Bersama Faisal Basri - Calon Independen Pilgub DKI 2012)
By Riki Rachman Permana - Wednesday, July 11, 2012
Hanya sepenggal pengalaman singkat, menghabiskan menit demi menit dengan ilmu dari sang kandidat yang sederhana
Hari ini, 11 Juli 2012 tepat diselenggarakan Pemilihan Kepala & Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta. Hampir setiap hari kita digempur oleh pemberitaan media yang secara khusus meliput jalannya pesta demokrasi di Ibu Kota negara kita. Bosan mungkin dirasa bagi sebagian orang karena toh apa urusan saya dengan Pilkada DKI ini? Ditambah makin hari pemberitaan media dinilai oleh sebagian pengamat menjadi blur alias tak berimbang - cenderung memihak satu kandidat Gubernur.
Ngomong-ngomong soal Pilkada, saya langsung teringat sama skripsi yang saya ambil. Topiknya masih berhubungan dengan Pilkada, namun dalam scope yang lebih kecil lagi. Terpikir oleh saya untuk mengambil topik Political Public Relations pada waktu itu. Bagaimana Public Relations menjalankan praktik hubungan baik dengan media (media relations) untuk memperoleh publisitas positif sehingga calon kandidat Gubernur dapat diberitakan di media massa.
Kalau dipikir-pikir, untuk kandidat yang memang memiliki banyak uang, didukung oleh mesin partai politik yang kuat, masuk menjadi headline di media bukanlah perkara yang sulit. Iklan bisa dijajalkan hampir di semua media mainstream Ibu Kota, toh duit kampanyenya banyak. Apa sulitnya?
Sengaja saya mengambil profil tim sukses calon Gubernur Independen Faisal Biem. Menariknya Pilkada DKI kali ini akan dimeriahkan oleh kandidat independen (perseorangan) yang bukan berasal dari partai politik. Gila juga nih orang *kata saya* berani nyalon jadi Gubernur DKI Jakarta, dengan keterbatasan sumber dana (jika dibandingkan dengan parpol yang tentu punya banyak duit).