Resolusi 2011 : MENABUNG!

By Riki Rachman Permana - Tuesday, February 08, 2011

Rabu, 2 Februari 2011. Nuansa minggu pertama Bulan "kasih sayang" ini terasa kian hangat dengan warna merah. Di setiap sudut kota banyak terpampang ornamen menyambut datangnya tahun baru Imlek. Ada sebuah artikel menarik yang kemudian menginspirasi saya untuk menulis dan melakukan tindakan nyata sebagai implementasi dari Resolusi 2011 :P, harian Kompas mengeluarkan Liputan Khusus mengenai seluk beluk keunikan negara China. Sebuah Judul artikelnya adalah "Spirit Kapitalistik dari Ruang Keluarga". Artikel ini khusus menyoroti soal semangat dan nilai-nilai yang diturunkan oleh generasi Tionghoa yang hidup di Indonesia hingga saat ini. Beberapa nilai yang kiranya patut diteladani adalah semangat kerja keras, hemat dan kemandirian. Ketiga semangat itulah yang kemudian diturunkan dan mendarah-daging dari generasi ke generasi. Diterapkan secara konsisten mulai dari tataran keluarga. Hebat ya...:)


Justru ketiga semangat inilah yang kemudian menumbuhkan semangat-semangat lainnya seperti kejujuran, menjaga kepercayaan dan sikap optimis. Wajar kiranya kalau ingin menjadi pribadi yang mandiri maka selayaknyalah kita memulainya dengan hal-hal kecil seperti berlaku jujur dan mulai menjaga kepercayaan yang diberikan kepada kita. Sama halnya dengan sikap optimis, menurut hasil polling yang dilakukan oleh Litbang Kompas, menunjukkan bahwa 89% responden menyatakan bahwa optimisme keturunan Tionghoa terlihat dari obsesi terhadap pekerjaan mereka di masa mendatang serta untuk meraih kesuksesan yang lebih tinggi dari yang sudah dicapai saat ini.

Logikanya memang seperti itu, tapi setelah kembali berkaca pada diri sendiri, memang agak sulit untuk mengaplikasikan nilai kerja keras, hemat dan kemandirian. Sulit, tapi yakin pasti bisa. Hanya rasanya saya belum mencoba seoptimal mungkin untuk menyeimbangkannya, hehe....

Saat ini saya sudah mulai memasuki perkuliahan semester 6, mulai semester 7 mendatang saya akan segera berhadapan dengan Skripsi dan mungkin kesibukan tak terduga lainnya. Kemudian setelah membaca artikel harian Kompas tersebut, otak ini mulai berjalan mengingat-ingat serpihan memori yang sudah lama tak dibuka (lebay, hehe). Oh ya, Ibu saya selalu bilang kalau orang yang sukses itu adalah orang yang bisa mengatur keuangannya. ketika seseorang tidak bisa mengatur masalah keuangannya, maka hidupnya sangat dekat dengan yang namanya "kesemrawutan". Waktu mendengar "wejangan" ini saya masih acuh-acuh aja, santai bro...hahaha, tapi ini sudah masuk semester 6, umur sudah masuk kepala 2 dan saya sudah bukan abg lagi (abg labil lagi maksudnya haha).

Oke inilah saatnya untuk flashback kembali apa yang sudah saya lakukan selama setahun lalu dan mulai membuat resolusi untuk tahun baru ini. langsung yang keluar di kepala : main, jalan-jalan, makan, nonton, kuliah. hmmm, kebanyakan mainnya nih kayaknya, apa saya punya tabungan? punya terkadang tapi ya lumayan lah, *sedikit :P, apa terkadang saya sering kehabisan uang sebelum awal bulan? sering sih nggak, tapi lumayan sering wkwkwk...alhasil calling ortu minta uang jajan tambahan *makasih Mah, Pap :)

hmmmm *tarik nafas dalam2, ya inilah saatnya jadi orang yang lebih hemat, menghargai rejeki, mandiri, dan ulet! seketika, pada hari kamis, 3 Februari 2011. Saya bergegas pergi ke warung, membeli sebuah celengan untuk menabung! dipikir-pikir kenapa baru sekarang ya? padahal harga celengannya cuma Rp 1500 ajaaaa! aih aihhhhh..*emang dasar males..:P

Setelah membeli celengan, mulailah saya bertekad bahwa tahun ini kamu harus jadi orang yang hemat dan mandiri! jangan boros! jadi mahasiswa yang hemat, rajin menabung buat masa depan *prikitiwwww...., meneladani apa yang telah saya dapatkan mengenai spirit keluarga Tionghoa di Indonesia, maka saya pun langsung tergerak untuk memulai kebiasaan baru yaitu menabung, seolah teringat kembali masa-masa kecil dulu, setiap ada recehan uang logam dimanapun saya temukan selalu langsung saya masukkan ke dalam celengan, begitu penuh dan terasa berat, maka kami sekeluarga (saya dan kedua orang tua) langsung membuka celengan tersebut dan menghitung total uang hasil tabungan saya dengan penuh rasa suka-cita, bangga dan terharu *preeetttt lebay! wwkwkwk

Untuk lebih ajeg hati ini dalam berkomitmen hidup hemat tapi tidak pelit :) maka saya membuat sebuah tulisan yang kemudian saya tempelkan di depan celengan itu. tulisannya berbunyi "bismillahirrahmanirrahim" dan "Tiada daya dan upaya melainkan atas kehendak-Mu" ya, semua ini akan saya lakukan dengan ucapan bismillah, niat yang tulus untuk membenahi hidup saya dan mulai hidup hemat serta mandiri. Tidak ada daya dan upaya yang menggerakkan pikiran, hati dan raga ini melainkan atas kehendak Yang Maha Kuasa, sehingga saya berharap semoga apa yang kulakukan ini akan menjadi hal yang benar-benar bermanfaat di kemudian hari amin :)

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

Halo, gimana pendapatmu setelah membaca tulisan di atas?