Natalie Portman dan Tari Topeng Cirebon

By Riki Rachman Permana - Saturday, March 05, 2011

Natalie Portman dalam Black Swan
Aktris cantik Natalie Portman, tahun ini patut berbagia karena tidak hanya akan menantikan bayi laki-lakinya, namun juga karena dia didaulat sebagai aktris terbaik di ajak nominasi Golden Globe dan Academy awards 2011. Memerankan sosok Nina Sayers, seorang penari balet yang telah mencurahkan seluruh hidupnya untuk menjadi seorang balerina berpenampilan paling sempurna, Nina berkesempatan memerankan sosok Ratu Angsa dalam pertunjukan Swan Lake. Pertunjukan balet ini akan dibuat secara berbeda, sang pemeran utama harus berhasil memerankan dua karakter sekaligus yaitu sebagai white swan sekaligus sebagai black swan

Untuk memerankan karakter white swan, kemampuan  Nina sudah tidak diragukan lagi, ia adalah sosok balerina yang sempurna, kokoh dan berkarakter. Namun bagi Nina, tokoh black swan adalah tantangan tersendiri, karena black swan menuntut karakter peran yang anggun sekaligus jahat. Nina pada akhirnya berjuang keras untuk mendalami sisi jahat dirinya, hingga akhirnya ia sendiri tidak mampu mengontrol sisi “liar” dalam dirinya. Nina yang lugu kerap lepas kendali menjadi Nina si black swan yang selalu terobsesi akan sebuah kesempurnaan, menjadi balerina paling sempurna yang akan dikenang oleh seluruh penonton. Akting dan totalitas Natalie Portman tidak hanya karena ia mampu memerankan dua karakter sekaligus dalam film ini, namun Portman harus berjuang selama satu tahun untuk menggeluti dunia balerina, menjalani diet ketat selama 1 tahun untuk menghilangkan 15 kg berat tubuhnya yang sudah mungil demi mendapatkan postur kokoh seorang balerina. Untuk semua totalitas dan kerja keras ini, Natalie Portman kemudian dianugerahi penghargaan tertinggi bagi aktris hollywood sebagai best actress di ajang Golden Globe dan Academy Awards 2011.

Berbicara soal tarian, totalitas, dan pendalaman karakter, setelah menonton film Black Swan, saya mulai membayangkan, bagaimana jika sang sutradara Darren Aronofsky justru meminta Natalie Portman memerankan sosok penari topeng Cirebon, bukan sebagai balerina? Ini hanya hayalan nakal saya saja. Tanpa bermaksud merendahkan tarian modern dan tradisional, karena menari adalah sebuah passion, seni dan tari mampu menjadi media dalam mengekspresikan hasrat dalam jiwa (emotional release), melepaskan diri sebebas-bebasnya dalam bentuk keindahan. 

Tari Topeng Klana
Sebagai salah satu tarian yang termahsyur  di Jawa Barat, kesenian Tari Topeng Cirebon rasanya tak bisa dilepaskan dari karakter kuat yang melekat pada kesenian ini. Tari Topeng Cirebon merupakan sebuah gambaran budaya yang luhur, filsafat kehidupan yang menggambarkan sisi lain dari diri setiap manusia. Metamorfosis manusia dari waktu ke waktu untuk menemukan jati dirinya yang sebenarnya. Tari Topeng yang pada asalnya sering dipentaskan di lingkungan keraton dan kemudian mulai menyebar ke dalam lapisan masyarakat biasa (non keraton) kini keberadaanya mulai sulit untuk dilihat. Tari topeng kini hanya ditampilkan di beberapa kesempatan saja, di Cirebon sendiri beberapa kali saya melihat acara pernikahan yang menampilkan tari topeng sebagai pembuka seremonialnya, sisanya sulit rasanya melihat penampilan tari topeng, alasannya? Itu yang masih menjadi tanda tanya. 

Tari topeng  Cirebon pada dasarnya merupakan seni tari tradisional masyarakat Cirebon yang secara spesifik menonjolkan penggunaan penutup muka berupa topeng atau kedok oleh para penari pada waktu pementasannya. Sebagai salah satu hasil kebudayaan, Tari Topeng memiliki unsur nilai hiburan yang mengandung pesan –pesan moral karena terkandung arti simbolik unsur – unsur yang terkandung didalamnya mempunyai arti simbolik yang bila diterjemahkan sangat menyentuh berbagai aspek kehidupan filsafat manusia. 

Tari topeng cirebon sendiri dapat digolongkan ke dalam lima karakter pokok topeng yang berbeda yaitu :
  • Topeng Panji. Digambarkan sebagai sosok manusia yang baru lahir, penuh dengan kesucian, gerakannya halus dan lembut. Tarian ini bagi beberapa pengamat tarian merupakan gabungan dari hakiki gerak dan hakiki diam dalam sebuah filosofi tarian.
  • Topeng Samba, menggambarkan fase ketika manusia mulai memasuki dunia kanak-kanak, digambarkan dengan gerakan yang luwes, lincah dan lucu.
  • Topeng Rumyang merupakan gambaran dari fase kehidupan remaja pada masa akhil balig
  • Topeng Tumenggung, gambaran dari kedewasaan seorang manusia, penuh dengan kebijaksanaan layaknya sosok prajurit yang tegas, penuh dedikasi, dan loyalitas seperti pahlawan
  • Topeng  Kelana/Rahwana merupakan visualisasi dari watak manusia yang serakah, penuh amarah, dan ambisi. Sifat inilah yang merupakan sisi lain dari diri manusia, sisi “gelap” yang pasti ada dalam diri manusia. Gerakan topeng Kelana begitu tegas, penuh dengan ambisi layaknya sosok raja yang haus ambisi duniawi.
Kelima karakter tari topeng Cirebon bila dikaitkan dengan pendekatan ajaran agama Islam dapat dijelaskan sebagai berikut

  • Topeng Panji merupakan akronim dari kata MAPAN ning kang SIJI, artinya tetap kepada satu yang Esa atau dengan kata lain Tiada Tuhan selain Allah SWT.
  • Topeng Samba Berasal dari kata SAMBANG atau SABAN yang artinya setiap. Maknanya bahwa setiap waktu kita diwajibkan mengerjakan segala Perintah- NYA.
  • Topeng Rumyang. Berasal dari kata Arum / Harum dan Yang / Hyang (Tuhan). Maknanya bahwa kita senantiasa mengharumkan nama Tuhan yaitu dengan Do’a dan dzikir
  • Topeng Temenggung. Memberikan kebaikan kapada sesama manusia, saling menghormati dan senantiasa mengembangkan silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh
  • Topeng Klana. Kelana artinya Kembara atau Mencari. Bahwa dalam hidup ini kita wajib berikhtiar.
Tari Topeng Panji
Tari Topeng Cirebon memang difungsikan oleh Sultan Cirebon Syekh Syarif Hidayatullah atau yang lebih dikenal dengan gelar Sunan Gunung Jati sebagai alat dakwah untuk menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Cirebon pada awal perkembangan Islam di Cirebon, sehingga karakter dan gerakan setiap topeng memiliki nilai filsafat yang menggambarkan kebijaksanaan, kepemimpinan, cinta bahkan angkara murka serta menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak lahir hingga dewasa. 
 
Di awal tulisan, saya sempat menyinggung film Black Swan dan Natalie Portman yang sukses memerankan tokoh Nina sang balerina, namun apakah Natalie Portman mampu memerankan ke lima karakter dalam tari topeng sekaligus dalam satu pertunjukkan? Jika Natalie berhasil menghidupkan ke lima karakter dari topeng yang berbeda dan mampu mengeksporasi totalitas kemampuan akting dan menarinya maka saya yakin kalau dia akan memboyong lebih banyak penghargaan di tingkat Internasional. Sekali lagi, tanpa maksud merendahkan satu bentuk kesenian dengan yang lainnya, ini hanyalah hayalan saya saja, atau mungkin sebagai seorang pemuda kenapa kita tidak mencoba untuk mempelajari kesenian yang hampir punah ini? Kalau alasannya karena takut dicemooh karena seni tari itu tidak menjadikan kita keren? Maka saya harus katakan bahwa seni Indonesia kerap mendapatkan standing ovation oleh para penonton di mancanegara, kenapa harus malu? Justru rasanya kita bangga karena tarian kita begitu disanjung karena gerakannya yang powerfull, kostumnya yang colorfull ,dan penghayatannya yang luar biasa! 


Terinspirasi oleh tulisan dari :



  • Share:

You Might Also Like

0 komentar

Halo, gimana pendapatmu setelah membaca tulisan di atas?