Tempe, Sambel dan Ikan Asin (persaudaraan dalam bumbu kesederhanaan)
Aku, diriku pun memiliki sejuta harapan, sejuta bintang dan cita-cita dilangit yang ingin kuraih. Aku sadar, aku sedang melakoni tokoh seorang pemuda 19 tahun yang rapuh, yang kini terdampar di arena pertempuran hidup. Setiap tetesan keringat yang terkucur karena panasnya
Tidaklah mudah menjalani lakon ini, namun, selalu aku bersyukur karena aku dikelilingi mutiara bangsa yang semakin terasah kilaunya, mereka sahabat-sahabatku disini, 22 orang yang masing-masing memiliki “something different” yang memiliki sesuatu yang bersinar yang kadang membuatku malu, malu karena terlalu “manja” dalam menjalani masa muda yang begitu menantangnya.
Selama 1 tahun ku tinggal seatap sebumi dengan mereka, setiap harinya pun aku belajar, tentang perjuangan, harapan, cita-cita dan kepercayaan. Percaya bahwa apa yang sedang kami jalani akan membuahkan hasil di masa mendatang.
Malam ini, tepat pukul 18.36 kembali aku belajar tentang kesederhanaan, kekeluargaan dan persaudaraan. Salah seorang sahabat sedang sibuk di dapur untuk menyiapkan makan malam, menyiapkan sambal dengan bumbu ala “sebisanya”, tempe “bekas masak tadi pagi”, dan ikan asin (yang kami dapat dari semenjak sebelum ramadhan). Perut ini tak bisa membohongi bahwa aku pun lapar, ingin mencicipi masakan yang ia buat. Setelah semuanya siap, dia menawariku untuk makan bersama, tak dapat kutolak permintaannya, bertiga kami menyantap makan malam ala kadarnya,
Sambil makan teringat sepak terjangku sebelum kuliah, sering kali aku mengajukan interupsi kepada ibu dan nenek yang saban harinya memasak masakan untuk kami sekeluarga, namun kini yang kurasa jauh berbeda, dengan nuansa kebersamaan, ditemani bumbu persaudaraan, masakan yang beberapa detik lalu kami santap menjadi sangat nikmat, hampir dua piring diriku menambah nasi yang dengan lahapnya aku santap, bayangakan! Beberapa potong ikan asin, dan hanya beberapa potong
2 komentar
kaaaaaaaaaaaaaaak....................
ReplyDeleteiya kenapaaa..mana tulisanmu....
ReplyDeleteHalo, gimana pendapatmu setelah membaca tulisan di atas?