Berbicara soal batik, rasanya tak akan pernah habis untuk
dikupas. Terlebih kini batik telah menjadi gaya hidup bagi masyarakat Indonesia yang dapat digunakan
oleh siapapun dan kapanpun. Di balik selembar kain batik ternyata menyimpan
cerita yang “diwariskan” secara turun temurun melalui tradisi membatik. Pesona
batik telah menginspirasi banyak insan kreatif dalam menggali nilai filosofis untuk
dikembangkan menjadi produk kreatif yang dapat dinikmati oleh banyak kalangan.
Sebagai warisan bangsa, batik telah menjelma menjadi sebuah identitas yang
identik dengan Indonesia.
Secarik kain batik dapat merefleksikan Indonesia yang indah dan majemuk. Keberagaman corak, motif serta warna batik menggambarkan ke-“Bhineka Tunggal Ika”-an dari Indonesia. Setiap daerah penghasil batik di Indonesia memiliki karakteristiknya masing-masing yang sangat dipengaruhi oleh latar belakang budayanya. Tak berlebihan jika kiranya aku menyebut batik sebagai sebuah “produk budaya” yang pakemnya terus dijaga hingga kini.
Batik Sebuah Perjalanan Historis
Sebagai orang Indonesia tulen, awalnya aku mengenal batik
sebagai sebuah pakaian formal yang kerap dipakai untuk menghadiri acara tertentu.
Namun siapa sangka bahwa batik telah menjadi pakaian keseharian masyarakat di
Indonesia sejak beberapa abad silam. Dari salah satu literatur yang kutemukan,
salah satu bukti bahwa batik telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat
Indonesia tergambar dari detail ukiran kain yang menyerupai pola sulur tumbuhan
dan kembang-kembangan mirip pola batik tradisional Jawa masa kini yang
digunakan oleh Prajnaparamita, arca Dewi Kebijaksanaan Buddha dari Jawa Timur
abad ke-13. Diyakini, pola batik yang rumit tersebut hanya dapat dibuat dengan
menggunakan canting.
Penelusuran tentang rekam jejak batik pun terangkum dalam
literatur Eropa. Teknik membatik dari Indonesia pertama kali diceritakan pada
tahun 1817 melalui buku “History of Java”. Hingga tercatat pada tahun 1900
batik dari Indonesia berhasil menuai decak kagum publik dan seniman dunia
terutama saat dipamerkan di Exposition Universelle di Paris.
Sebagai kekayaan budaya Nusantara, batik merupakan potret perjalanan historis yang memuat berbagai cerita dalam rangkaian perkembangan perubahan zaman. Pertanyaan menggelitik pun akhirnya muncul dibenakku, lantas apa sebenarnya definisi dari batik itu sendiri? Tidak banyak yang mengetahui tentang definisi dari batik, karena pada umumnya kita cenderung melihat batik sebagai sebuah “warisan bangsa” atau bahkan hanya sepotong pakaian yang sedang nge-trend saat ini. Ternyata banyak definisi yang mencoba menjelaskan hakikat batik itu sendiri.
Sebagai kekayaan budaya Nusantara, batik merupakan potret perjalanan historis yang memuat berbagai cerita dalam rangkaian perkembangan perubahan zaman. Pertanyaan menggelitik pun akhirnya muncul dibenakku, lantas apa sebenarnya definisi dari batik itu sendiri? Tidak banyak yang mengetahui tentang definisi dari batik, karena pada umumnya kita cenderung melihat batik sebagai sebuah “warisan bangsa” atau bahkan hanya sepotong pakaian yang sedang nge-trend saat ini. Ternyata banyak definisi yang mencoba menjelaskan hakikat batik itu sendiri.
Diantara banyak definisi, salah satu yang ku ketahui adalah
bahwa istilah batik berasal dari rangkaian dua kata dalam bahasa Jawa yaitu “amba”
dan “tik”. Amba berarti menulis dan tik berarti titik. Dari rangkaian dua
kata tersebut, ada yang menafsirkan batik sebagai ngambat titik atau rambating
titik yang berarti rangkaian titik-titik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa membatik
berarti menitikan malam dengan canting hingga tercipta corak yang terdiri atas
susunan titik dan garis.
Jika sebelumnya telah kita ketahui definisi batik dari
kajian makna dibalik istilahnya, maka lain halnya dengan definisi batik dari
sudut pandang teknis pembuatannya berdasarkan hasil Konvensi Internasional Batik di Yogyakarta (1997) yang menyepakati bahwa secara umum batik adalah
proses penulisan gambar atau ragam hias pada media apapun dengan menggunakan lilin batik (wax) sebagai alat perintang warna. Bilamana prosesnya tanpa menggunakan lilin batik maka tidak bisa dinamakan batik tetapi harus disebut tekstil bermotif batik. Sehingga jelas kini perbedaannya bahwa batik tercipta dari proses pembubuhan malam/lilin, jika tidak melalui proses ini maka hanya dapat disebut tekstil bermotif batik.
Definisi batik
kemudian disempurnakan dalam
Konvensi Internasional Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda (Convention
for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab tahun
2009 lalu batik didefinisikan sebagai:
Traditional handcrafted textile rich in intangible cultural values, passed down for generations in Java and elsewhere since early 19th Century , more widely since mid-1980s, made by applying dots and lines of hot wax to cloth using a copper pen-like instrument (canting tulis), or copper stamps (canting cap), as a resist to hand-dyeing later removed by boiling and/or scraping, repeating the process for each colour.
Dengan demikian, UNESCO mendefinisikan batik
Indonesia sebagai kerajinan tradisional yang tertuang pada kain yang kaya
nilai-nilai budaya tak benda. Batik diturunkan dari generasi ke generasi,
dibuat dengan menorehkan titik dan garis menggunakan lilin panas pada kain
dengan canting dan cap. Selanjutnya adalah proses pencelupan tangan. Lilin yang
menempel, dihapus oleh air mendidih. Proses berikutnya berulang untuk setiap
warna.
Tak heran jika pada 2 Oktober 2009, batik
Indonesia dikukuhkan sebagai warisan budaya tak benda (intangible) oleh UNESCO dan dirayakan oleh segenap masyarakat
Indonesia dengan ramai-ramai berbatik. Sejak pengakuan ini pula, batik semakin
populer dan marak digunakan masyarakat sebagai bahan pakaian resmi maupun
busana keseharian. Pengakuan PBB telah mengantarkan industri batik tanah air
yang telah lama lesu di berbagai daerah kini mendadak kembali bergairah. Terbukti dari banyaknya toko batik dan butik
batik di berbagai daerah hingga batik online sebagai pemain di dalam industri
batik saat ini.
Cerita Di Balik Selembar Kain Batik
Membatik adalah sebuah teknik yang amat terikat pada tata
nilai sosial-budaya yang berlaku dalam masyarakat satu daerah tertentu. Membuat
batik memerlukan pengelolaan emosi, berupa gabungan kesabaran, cita rasa dan
intuisi dalam keheningan hati. Bagi pembatik, untuk dapat berkarya tentu
dibutuhkan seperangkat pengetahuan tentang seluk beluk batik, mulai dari
pengetahuan tentang ragam rias berikut maknanya, pakemnya, hingga pengetahuan
teknis soal proses pembuatannya. keseluruhan pengetahuan ini bersumber pada
sistem pengetahuan budaya lokal yang diperoleh melalui proses interaksi sosial lingkungannya
dan diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya. Inilah mengapa batik
kerap disebut sebagai sebuah warisan budaya, karena terjadi proses transfer
warisan pengetahuan yang selalu diturunkan kepada pembatik generasi
selanjutnya.
Kain batik adalah kain yang memiliki tampilan berupa gambaran
yang muncul sebagai akibat dari proses batikan. Gambar-gambar tersebut
dihasilkan melalui proses yang terdiri atas pembubuhan malam dengan menggunakan
canting tulis atau canting cap (proses nglengreng)
yang selanjutnya dilakukan pemberian warna melalui proses pencelupan dalam
cairan zat pewarna (proses ngobat).
Corak pada kain batik yang penggambarannya dilakukan dengan canting tulis,
disebut batik tulis. Sedangkan motif yang penggambarannya dilakukan dengan
menggunakan canting cap, disebut batik cap. Untuk menjalankan tiap tahapan dalam proses
membatik diperlukan keterampilan tangan yang cekatan, yang umumnya dipelajari
secara turun-temurun. Dengan demikian kegiatan membatik dapat kita kategorikan
bersama sebagai perilaku tradisi budaya.
Ragam corak dan warna batik dipengaruhi oleh berbagai faktor dari dalam budaya Indonesia serta asing. Batik di lingkup keraton memliki ragam corak dan warna yang terbatas, khusus untuk beberapa corak tertentu bahkan hanya dapat digunakan oleh kalangan status sosial terbatas. Namun dengan berjalannya waktu, batik dari ranah pesisir mulai menyerap berbagai pengaruh dari luar, karena pada dasarnya masyarakat pesisir memang lebih terbuka. Mereka mendapatkan pengaruh dari para pedagang asing yang melakukan perdagangan, penjajah yang datang sehingga menjadi sebuah hasil akulturasi. Sebagai contoh, warna cerah seperti merah terang dipengaruhi oleh pendatang dari Cina. Masyarakat Tionghoa juga turut mempopulerkan corak burung merak dan naga sedangkan bangsa Eropa yang menjajah nusantara memberikan warna dominasi biru cerah hingga biru tinta.
Ragam corak dan warna batik dipengaruhi oleh berbagai faktor dari dalam budaya Indonesia serta asing. Batik di lingkup keraton memliki ragam corak dan warna yang terbatas, khusus untuk beberapa corak tertentu bahkan hanya dapat digunakan oleh kalangan status sosial terbatas. Namun dengan berjalannya waktu, batik dari ranah pesisir mulai menyerap berbagai pengaruh dari luar, karena pada dasarnya masyarakat pesisir memang lebih terbuka. Mereka mendapatkan pengaruh dari para pedagang asing yang melakukan perdagangan, penjajah yang datang sehingga menjadi sebuah hasil akulturasi. Sebagai contoh, warna cerah seperti merah terang dipengaruhi oleh pendatang dari Cina. Masyarakat Tionghoa juga turut mempopulerkan corak burung merak dan naga sedangkan bangsa Eropa yang menjajah nusantara memberikan warna dominasi biru cerah hingga biru tinta.
Selembar kain batik juga
menyimpan cerita di balik motifnya. Seperti contoh motif batik kumpeni yang
berasal dari Cirebon, menggambarkan situasi kehidupan masyarakat Cirebon di
bawah jajahan Belanda pada saat itu. Cerita lainnya berasal dari tanah
pasundan, tepatnya kota Garut yang juga terkenal dengan batik motif Merak
Ngibing-nya. Motif ini terinspirasi dari pesona burung merak yang kerap
memamerkan kecantikannya. Cerita batik lainnya yang selalu membuatku kagum
adalah bagi pembatik, kegiatan membatik kerap diiringi dengan kegiatan nembang,
babacaan atau sholawatan. Sembari membatik, biasanya para pembatik kerap
melantunkan ayat-ayat suci ataupun puji-pujian dengan harapan agar si pemakai
kain batik selalu diberikan keselamatan dan kesehatan. Melihat banyaknya cerita
di balik selembar kain batik kian menyadarkanku bahwa kegiatan membatik adalah
sebuah “nafas” bagi para pembatik yang tidak hanya digunakan untuk meneruskan
tradisi leluhur, namun juga sebagai penopang untuk mencukupi kebutuhan hidup
mereka.
Transformasi Batik Sebagai Produk Kreatif
Ternyata di tahun 1970-an, batik Indonesia sempat diunggulkan
sebagai busana resmi di Indonesia oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Para
pegawai lelaki di kantor pemerintahan DKI Jakarta diwajibkan mengenakan kemeja
batik berlengan panjang saat menghadiri acara resmi untuk menggantikan busana
sipil lengkap ataupun jas yang biasa dikenakan pada acara resmi tertentu.
Perkembangan industri batik yang sangat pesat di Indonesia
tidak hanya terbatas menghasilkan produk sandang saja. Kini batik telah
bertransformasi menjadi produk lainnya untuk berbagai aplikasi keperluan
diantaranya sebagai:
·
Sandang: berupa busana tradisional, kain
panjang, sarung, kerudung, selendang, ikat kepala, busana utama ataupun kemben.
·
Busana modern: rok, bahan untuk kain, gaun,
scarf, dasi, saputangan, T-shirt, dompet, tas dan sandal
·
Bahan kebutuhan rumah tangga: serbet, alas
piring, taplak meja, sarung bantal dan seprai
·
Pelengkap interior: gorden, bedcover
·
Elemen estetis: lukisan, hiasan dinding, map dan
lainnya
·
Seni kriya: patchwork, kartu bergambar dan
lainnya
Melihat geliat industri batik yang semakin berkembang,
dipacu oleh daya beli masyarakat yang semakin tinggi untuk belanja batik kian
mendorong roda ekonomi yang disumbangkan oleh industri kreatif terhadap
pendapatan nasional. Di dalam negeri, industri batik dapat ditemukan di
berbagai daerah baik di Jawa maupun di luar Jawa, baik dalam skala industri
rumah tangga, industri kecil, menengah maupun besar. Perdagangan dan jual beli
batik pun dapat ditemukan di setiap tempat, dari toko batik di pasar
tradisional, butik batik elit hingga toko batik online yang memudahkan
masyarakat untuk berbatik.
Kreatifitas Kunci Keberlangsungan Batik
Kreatifitas merupakan kondisi yang dibutuhkan untuk
menjangkau masa depan. Mengutip sebuah buku karya futurist Alvin Toffler,
Future Shock (1970) bahwa gelombang ekonomi terjadi dalam tiga gelombang yaitu
(1) pertanian, (2) industri, (3) informasi. Sementara dalam era kekinian, ada
gelombang ekonomi keempat, yaitu “gelombang ekonomi” kreatif.
Mahakarya seni batik ibarat sebuah buku sejarah dan filsafat
yang sarat akan makna kearifan. Ketika batik mendapatkan pengakuan dari UNESCO
sebaai warisan budaya tak benda bersama dengan wayang, keris dan angklung,
bersamaan dengan itu pasca-kesepakatan dalam ASEAN-China Free Trade Ascociation
(ACFTA) pada 1 Januari 2010, serbuan produk buatan Cina yang tampak menyerupai
batik dan/atau mofif batik pun membanjiri pasar dalam negeri Indonesia.
Daniel Pink dalam bukunya “The Whole New Mind” (2006)
mengatakan bahwa sektor yang dapat dikembangkan oleh negara maju, yang sulit
ditiru negara lain adalah sektor yang banyak melibatkan kemampuan otak kanan
seperti aspek art, beauty, design, play,
story, humor, symphony, caring, empathy dan meaning. Hal ini dikarenakan seluruh elemen tersebut memerlukan
suatu kapabilitas yang melibatkan kreatifitas.
Memang salah satu tantangan
terbesar yang dihadapi oleh industri batik adalah kreatifitas. Untuk menunjang
keberlangsungan batik, pengembangan kreativitas dalam berinovasi dengan batik
diharapkan mampu memberikan peluang untuk meningkatkan value-added bagi masyarakat luas. Kreatifitas industri batik
sebenarnya sudah mulai tergambar dari semarak pemain batik yang mulai menciptakan
kreasi batik tak sebatas hanya sebagai bahan sandang, namun berupa produk
kreatif yang dapat digunakan sehari-hari. Kreatifitas yang ku maksud diarahkan pada dua hal, pertama terkait
kreatifitas dalam berkarya dan kedua kreatifitas dalam pemasaran batik.
Kecintaan masyarakat Indonesia akan batik sudah tidak diragukan lagi untuk saat ini, namun tidak berarti masyarakat akan mengalami kejenuhan bukan? Diperlukan inovasi dalam berkreasi untuk menciptakan sebuah karya yang unik dan berbeda dari karya batik pada umumnya. Sebagai contoh, motif batik bisa diaplikasikan menjadi banyak barang kerajinan seperti tas, sepatu, ataupun sandal sehingga masyarakat tetap dapat menikmati batik dengan nuansa yang berbeda. Ide lainnya dimungkinkan dengan kreasi kolaborasi antar motif batik yang berbeda asal pembuatannya. Sangat dimungkinkan untuk semisal memadukan batik pesisiran yang identik dengan warna cerah dengan batik motif keraton yang lekat dengan warna lembut. Hal ini ditujukan untuk menciptakan satu nilai tambah lebih bagi batik itu sendiri. Dalam hal ini, mengutip pendapat Sri Puji Astuti SSn MT dosen Prodi D-3 Teknologi Batik Universitas Pekalongan mengungkapkan bahwa dewasa ini, perkembangan batik yang begitu variatif adalah merupakan bagian dari proses kreatif. Meskipun tampilan batik tidak lagi terpaku pada pola klasik sebagaimana awal kehadirannya dalam khazanah budaya Indonesia, namun hal tersebut merupakan ’’penyelewengan’’ akibat proses transformasi, tetapi dalam konteks yang positif.
Kita pahami bersama bahwa fleksibilitas merupakan sarana
bagi kreatifitas. Dari segi pemasaran, para pemain di industri batik pun kini dapat mulai memasarkan produknya dengan
lebih kreatif, baik melalui galeri butik batik ataupun lewat toko batik online.
Tingkat penetrasi internet masyarakat Indonesia yang cukup tinggi di satu sisi
membawa peluang besar bagi para pemain di industri batik untuk memasarkan batik
dengan lebih fleksibel. Karakteristik
pengguna internet yang kadang menuntut kecepatan dan kemudahan dapat menjadi kesempatan untuk memasarkan
batik bagi para pecintanya dengan lebih cepat dan mudah. Internet pada akhirnya
telah memutus hambatan jarak dan waktu. Proses jual-beli batik dapat dilakukan
kapanpun dan dimanapun tanpa terikat jarak dan waktu.
Kreatifitas dalam hal pemasaran melalui toko batik online
selain mempermudah konsumen untuk belanja batik tentunya mengangkat citra batik
sebagai produk “high fashion” yang modern.
Kreatifitas menjadi sebuah harga mati untuk dapat terus
melestarikan batik di tengah “perang” untuk memenangkan nilai tambah dalam
menghadapi persaingan di masa mendatang. Untuk itu, tidak ada jalan lain
kecuali menjadi kreatif.
Berbatik, Dukungan Bagi Keberlangsungan Industri Batik
Para perajin dan industri batik harus berbangga hati, karena
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono pada pameran kerajinan
Indonesia Inacraft ke-14 (2012) di Jakarta Convention Center menyebut mereka
sebagai “Pahlawan Ekonomi”, sekaligus juga mengingatkan agar para perajin batik
segera mendaftarkan hak paten atas ciptaan karyanya agar terhindar dari
pembajakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Industri batik dapat menjadi lahan pekerjaan yang mampu
memutar roda perekonomian masyarakat Indonesia.
Dukungan untuk terus menjaga keberlangsungan batik di industri kreatif tentunya
perlu kita lakukan sebagai bagian dari masyarakat Indonesia. Secara individual,
dukungan atas batik dapat kita lakukan dengan berbatik atau memakai batik untuk
menjadikan batik sebagai sebuah gaya hidup.Memakai batik adalah langkah paling sederhana yang dapat kita lakukan untuk terus meneguhkan batik sebagai identitas bangsa Indonesia. Kini, makin tersedia pilihan batik dengan ragam motif dan warna yang dapat menambah antusiasme kita dalam berbatik.
Batik merupakan kumpulan petuah dan petitih serta cermin
pengetahuan sebagai refleksi intelektualitas yang ingin diturunkan pada
generasi Indonesia. Dengan menggunakan batik, berarti kita terus berupaya
menjaga roda kebangsaan tetap berjalan. Meneruskan tangan-tangan cekatan untuk
melukis corak negeri lewat batik. Bertutur tentang Indonesia. Dan menjaga
indahnya harmoni bangsa dalam karya seni. Untuk itulah, Aku berbatik!
Referensi:
- Batik Nusantara: Makna Filosofis, Cara Pembuatan & Industri Batik oleh Ari Wulandari
- Batik Lukis Basu SD oleh Marissa Haque & Meta Ayu Thereskova
- The Dancing Peacock: Colours and Motifs of Priyangan Batik oleh Didit Pradito, Herman Jusuf & Saftiyaningsih Ken Atik
- http://health.kompas.com/read/2012/04/26/02570918/Presiden.Perajin.Pahlawan.Ekonomi
- http://teknologibatik.unikal.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=83:gejala-transformasi-batik&catid=39:berita&Itemid=79
35 komentar
Saya bangga ,, ternyata masih ada anak muda seperti riki yang cinta trhdp budaya indonesia,, wish you luck bro
ReplyDeleteAku tidak tahu apa itu batik, dengan segala nilai yang terkandung didalamnya. Selama ini, aku hanya memakai-memakai-dan memakai "baju batik", tetapi setelah membaca...banyak sekali pengetahuan yang didapatkan, mulai dari definisi, proses pembuatan, sampai berbagai macam pengolahan batik itu sendiri. 'Ku berharap, setelah membaca semakin cinta pada Indonesia! Makasih atas semua informasi yang telah diberikan :))
ReplyDeletePadahal di kampung halaman kita di Cirebon ada desa Trusmi loh, kalau balik kampung jangan lupa mampir ke sana.
DeleteMakasih juga udah mampir :)
Mantap. intelektual banget
ReplyDeletekomen artikelku ya ?
http://amir-silangit.blogspot.com/2013/01/batik-warisan-budaya-yang-harus-di-jaga.html
Hi Mas Amir Mahmud,
DeleteSegera saya mampir ke blognya :)
ka, I got that information. Well, good elaborated. But, thad will be tired to reading all because many information. ~ technically I think that will be friendly reading in 3 pages of drafting.
ReplyDeletekeep up writing yaa.
@aanherdian
Thanks @aanherdian, it's about 5 pages, when i wrote this article i thought the same thing as you said, but if you're a batik lovers, may be it will not become a problem to read the article completely haha :)
DeleteThanks for visiting my blog!
Like this ,,, aku juga suka di bidang Industri kreatif ,,, memang kita sebagai pemuda Indonesia harus terus berkontribusi untuk negri ini ,,, lewat kemampuan apapun yang kita miliki,,,
ReplyDeleteHalo Imam, lewat tangan pemuda batik bertransformasi jadi karya seni yang kreatif! Semangat :)
Deletetulisan yang ada dasar datanya selalu lebih menarik dan meyakinkan. good article ki! keep writing :D
ReplyDeleteMakasih Non Sheyla :)
DeleteAbis baca artikel ini, iseng2 nonton tv, lg ganti2 channel berhenti di tvri yang lagi liputan tentang batik juga.gak begitu fokus siih nontonnya soalnya lg sambil makan juga.hehee... Jadi info yg di dapet cuma sepotong2. Disana dijelasin tentang asal usul batik dari cirebon yaitu batik 'mega mendung' lalu diceritakan juga bahwa di Cirebon tepatnya di desa Trusmi adalah salah satu desa pembuat batik tulis, dan keberadaan pembatik tulis ini mulai langka. Banyak juga batik2 print-an mengaku2 bahwa mereka adalah batik tulis. makanya untuk menghindari hal2 'ngaku2' itu mulai dicanangkan gerakan penulisan 'batik tulis' pada setiap meter kain batik tulis, begitu kata seorang pembatik yang menjadi informan di acara tv itu.
ReplyDeleteMenurut aku si yaa kita sebagai generasi muda juga harus memiliki kemauan untuk belajar membatik, supaya tradisi indonesia ini nggak hilang. Jangan karna udah diambil sm negara lain,baru di aku-akuin kalo ini milik kita.
Waktu SD sih pernah study tour ke museum textil, disana ada mbok2 yg lg mbatik, disana juga dijual lilin sama pipanya yg untuk bikin batik (canting ya? Atau centing? *nahkan ketauan jarang cari tau ttg mbatik.hehee :P) iyaa gituu... Yg mau tau ttg cara membatik mungkin bs jln2 kesana. Yaaa bisa jadi alternatif jalan2 yg menarik sih yaa drpd ke mall lagiii mall lagii.. Hahaa...
Yaudah gitu siih komen aku ttg batik :D hehee
Dan menurut aku, tulisan Riki ini begitu inspiratif. Dapat menumbuhkan semangat anak muda untuk memperjuangkan kelestarian budaya negaranya, batik Indonesia.
Semangat ki!!!! :D
Iya Rin, di Cirebon ada daerah namanya Desa Trusmi yang jadi salah satu sentra batik di Indonesia. Kalau ke Cirebon mampir lah, borong batik sekalian belajar bikin batiknya langsung dari pembatik di sana.
DeleteAnyway thanks for visiting my blog!
sangat membantu untuk menambah pengetahuan tentang batik, good article :)
ReplyDelete4 jempol buat tulisan riki. para kreatifitor batik musti terus menginovasikan batik agar batik terus diminati oleh masyarakat indonesia. seperti inovasi batik yang pernah aku lihat pada pelindung handphone dan body motor. menurutku, inovasi batik tsb, WOW!! sama WOW'y dengan tulisanmu ki. tapi, meskipun saya atau anda bukan pembatik dan hanya konsumen atau pemakai batik, mudah2an itu adalah salah satu upaya untuk tetap melestarikan batik dan meningkatkan penjualan para pembatik... tikk tikk batikk.. i love batik.
ReplyDeleteDan Untuk Artikel yang satu ini SAYA HARUS dan SUDAH SEMESTINYA untuk berkata "WOW, AWESOME". Tulisan yang sangat menginspirasi dan menginformasi. sudah sepatutnya BANGGA dan Cinta terhadap BATIK ! :) . Ketika menggunakan Batik ada sesuatu rasa bangga dalam hati yang terkadang rasa ini tak bisa didapatkan ketika mengenakan pakaian lain :D
ReplyDeleteMakasih Galuh buat apresiasinya! Yuk terus berbatik :)
Deleteselama saya mengenal riki, saya melihat bahwa riki memang memiliki karakter akan kecintaannya kepada budaya indonesia, seperti wisata kuliner makanan indonesia, jalan2 ke tempat wisata di beberapa daerah dan salah satunya kecintaannya pada batik. Jarang kini kalangan muda yg peduli dalam melestarikan budaya indonesia, padahal budaya adalah karakter bangsa yg harus kita jaga dan lestarikan. Tulisan riki cukup memberikan menginspirasi untuk kalangan muda yg saat ini mungkin sedikit kehilangan jatidirinya karena masuknya budaya populer ke dalam negri. Lanjutkan terus ya ki karya2 inspiratifmu!! Semoga bermanfaat untuk pribadi dan orang2 yg membaca...
ReplyDelete@azzahrafatimah
Aduh Pat, kenape jadi curcol tentang gue? haha...lebay.
DeleteMakasih ya!
Jaman sekolah dulu, saya paling suka pake seragam batik. entah knp,padahal sejak saya duduk di bangku TK paling sumringah dan semangat buat sekolah saat pake batik, meskipun perlu saya akui hanya seragam batik desain jaman saya TK yang paling menarik. sangat di sayangkan memang, bangsa kita yang memiliki banyak keragaman corak batik, nyatanya dalam hal formal (pendidikan, red) terkesan asal-asalan mendesain seragam batik kala itu. barulah ketika 'akan' diklaim bangsa lain beramai-ramai mempopulerkan batik dengan desain dan mode yang lebih kreatif. mengenai tulisan ini, penulis sangat menambah wawasan serta histori tersendiri bagi saya. tulisan yang tidak asal-aslan dan melalui riset dari beberapa literatur. tidak aneh jika seorang Riki mampu membuat sebuah artikel yang sangat bermutu ini.
ReplyDelete@KashvaSetia
trus cintai budaya indonesia terlebih budaya Cirebon "batik" ..
ReplyDeletesemangat buat ka Riki :D
waaaaaahhhhh suka banget sama blognya..
ReplyDeletega heran sih, soalnya emang yang membuat tulisan ini Pria 'Multi Tasking' asal Cirebon "RIKI PERMANA", makanya isinya bagus dan bermanfaat banget buat anak2 muda sekarang yang ingin tahu tentang budaya Indonesia khususnya batik. hihihiiiiii
Tulisannya menggunakan bahasa yg mudah dimengerti dan dikemas secara simpel dan sederhana, tapi isinya tetap menarik. makanya, walaupun pembahasannya panjang, tapi tidak boring untuk dibaca malah membuat saya ingin baca sampai selesai :D
Jadi, sekarang nambah deh nih wawasan tentang batik.
ayoo riki buat lagi blog mengenai warisan Indonesia yang lain.
Biar nambah wawasan bagi pembaca2nya..
Goodluck Riki :**
To: Riki Rahman Permana
ReplyDeleteSeorang sahabat dari tanah kelahiran yg sama,tanah yg penuh kekayaan budaya nan indah,seindah tulisan ini,BATIK Indonesia.
Seorang pemuda yg memiliki kreatifitas,ilmu pengetahuan dan nasionalisme,di tuangkan dalam tulisan-tulisan'y.
Tdk ada alsan untuk tdk bangga terhadap pemuda satu ini,dalam tulisan-tulisan'y,qt dpat bljar Cinta,persahabatan,kehidupan dan pendidikan,
BATIK Indonesia tulisan ini saya nilai 99,Amazing
Aduh Rif, yg perlu dikomentari itu tulisannya bukan orangnya, ala2 reality show deh jadinya hahaha...
DeleteThanks for writing at my blog Rief :)
Batik memang selalu menarik. Khas Indonesia banget, perlu dijaga kelestariannya. Ulasan tentang batiknya oke punya, apalagi disertai data yang ga asal-asalnya sumbernya, jadi nambah wawasan. Juga didukung dengan foto, jadi ga ngebosenin. Keep up the good work, Riki!
ReplyDeleteBatik merupakan salah satu mahakarya anak bangsa, tidak hanya dicintai dalam negeri, warga asing pun turun mengacungkan jempolnya untuk batik. Benar sekali kak, karena sifat manusia yang cepat bosen, menurut salah satu Dosen Fakultas Teknik Pertanian IPB, setiap harinya batik terus menerus dikembangkan, ada saja yang diperbaharui, baik dari corak, perpaduan warna, atau modelnya (jika dibuat pakaian).
ReplyDeletePrecious article kak, terus menulis :)
menuliskan bahwa:
ReplyDelete„Jene objektiv geistigen Gebilde (…): Kunst und Sitte, Wissenschaft und zweckgeformte Gegenstände, Religion und Recht, Technik und gesellschaftliche Normen – sind Stationen, über die das Subjekt gehen muss, um den besonderen Eigenwert, der seine Kultur heißt, zu gewinnen.“ (Simmel 1911, S. 120, zitiert nach Abels 2007, S. 326)
„Setiap konstruksi jiwa dan objek,seperti halnya: Seni dan Adat, Ilmu Pengetahuan dan Benda-benda yg dibuat dengan tujuan tertentu, Agama dan Hukum, Teknik dan Norma-norma Kemasyarakatan – adalah Stasiun-stasiun yg harus dilewati untuk mendapatkan nilai intrinsik dan kehakikatan untuk bisa menamakan sebuah Budaya“. (Simmel 1911, H. 120, kutipan Abels 2007, H. 326)
Batik adalah budaya kita, budaya Indonesia. Kalo liat kutipan diatas dan definisi batik yg Riki tulis sebagai „refleksi dari teknik, gairah, filsafat dan cerita dalam kesempurnaan seni“ bisa dong kita jadiin Berbatik sebagai salah satu Stasiun yg disebutkan oleh Simmel diatas tadi.
Berbatik berarti melestarikan budaya kita.
Selalu deh ada perasaan bangga setiap kali pake Batik di Austria. Hobby nyerocos yg udah ditekuni dari mulai umur 3th ini,sangatlah berguna kalo udah ngomongin batik dan budaya Indonesia..!! hihi :D
Gaun batik yg saya beli tahun kemaren bareng dengan Riki di Trusmi Cirebon, ternyata menuai banyak pujian dari temen-temen loh, bukan cuma orang Austria aja, tapi juga temen-temen dari negara eropa lain, Jepang, Korea, dan Amerika juga. Kalo aja urusan import mengimport barang dan perijinan di Austria kagak ribet,, saya pasti udah jualan batik deh disini! hehe :D
Senangnya dapat komentar jauh-jauh dari Austria! Iya industri batik sebenernya bisa dikembangkan, cuma prasyarat seperti jaminan mutu, kreatifitas yang justru bisa meningkatkan daya saing batik masih belum serius untuk digarap. padahal pangsa pasar batik bukan cuma warga negara Indonesia.
DeleteMelek teknologi salah satunya jadi kunci untuk membuat batik makin stands out di luar Indonesia. Saat ini banyak batik yang dijual secara online untuk mengantisipasi masalah perijinan itu Chiep, tapi memang hanya pemain yang benar-benar ready yang bisa bersaing go global pada akhirnya.
Ayo belanja batik ke Cirebon lagi yuk! Atau di berbatik.com :)
Batik,
ReplyDeleteItulah baju andalanku ketika mengajar. aku sendiri suka koleksi batik, bangga memakai produk Indonesia.
Sangat setuju sekali dengan gagasan kamu bro, berbatik merupakan salah satu cara untuk menjamin keberlangsungan industri batik Indonesia. Setuju pula bahwa kreativitas dalam desain, pemasaran, bahan, Dan terobosan2 patut dikembangkan terus sehingga batik ini bsa memiliki positive branding yang kuat dimata penikmat batik. PR buat kita sebagai generasi muda bangsa.
Mari semangat untuk terus berbatik!!
jayalah terus BATIK negeriku
Batik identik dengan guru ya Mas? hehe bercanda :D
DeleteMakasih udah mampir, adakan workshop membatik dong di Bengkalis :)
Sukses ya Mas
Sebelum membaca tulisan ini, yang saya tau, batik itu, ya... kain khas Indonesia, kalaupun ada yg bertanya, ya inilah jawaban saya, jawaban sederhana yang kurang cukup untuk mewakili karakter batik itu sendiri. Saya bersyukur dengan adanya tulisan ini karna dapat membantu saya yang "kosong" ttg batik untuk lebih mengenal kain ini. Kalimat klasik berbunyi, tak kenal maka tak sayang. Saya percaya dengan dikenalnya batik, salah satunya melalui tulisan yang melibatkan referensi ini, siapapun akan dapat mencintai keindahan yang dibawa o/ kain batik. Yah.. batik itu bukan sekedar kain, tapi kain yang dapat saya banggakan di depan tmn-tmn saya. Singkat cerita, saya belajar di jurusan yang menyatukan mahasiswa/i Indonesia dgn pelajar asing, nah! walaupun tidak diutarakan, to be honest saya merasa bangga saat memakai kain ini di depan teman - teman yang merupakan warga negara tetangga, apalagi setelah saya tau batik memiliki ragam, sejarah dan filosofinya tersendiri, saya semakin bangga! :) Ditunggu versi bahasa inggrisnya ya kak, supaya "mereka" dapat merasakan betapa memesonanya warisan ini :D
ReplyDeleteWill do!
Deletehaha tambah PR lagi nih: translate! Bantuin ya :)
Baca punya saya juga, yah! ^-^
ReplyDeletehttp://mrikartayusani.blogspot.com/2013/01/trend-berbatik-bukan-sekedar-warisan.html
Hi Rikar, salam kenal :)
DeleteBakal mampir secepatnya, semangat bro!
Izinkan Saya Mbah Agus Darma Untuk Memberikan Solusi Terbaik Untuk Anda Yang Sangat Membutuhkan.Ada Berbagai Cara Untuk Membantu Mengatasi Masalah Perekonomian,Dengan Jalan ; 1,Melalui Angka Togel Jitu ; Supranatural 2,Pesugihan Serba Bisa 3,Pesugihan Uang Balik/Bank ghaib 4,Ilmu Pengasihan 5,DLL HANYA DENGAN BERMODALKAN KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN,INSYA ALLAH ITU SEMUANYA AKAN BERHASIL SESUAI DENGAN KEINGINAN ANDA... Dunia yang akan mewujudkan impian anda dalam sekejab dan menuntaskan masalah keuangan anda dalam waktu yang singkat. Mungkin tidak pernah terpikir dalam hidup kita untuk menyentuh hal hal seperti ini. Ketika terpikirkan kekuasaan, uang dalam genggaman, semua bisa dikendalikan sesuai keinginan kita.Semua bisa diselesaikan secara logika.Tapi akankah logika selalu bisa menyelesaikan masalah kita. Pesugihan Mbah Agus Darma memiliki ilmu supranatural yang bisa menghasilkan angka angka putaran togel yang sangat mengagumkan, ini sudah di buktikan member bahkan yang sudah merasakan kemenangan(berhasil), baik di indonesia maupun di luar negeri.. ritual khusus di laksanakan di tempat tertentu, hasil ritual bisa menghasilkan angka 2D,3D,4D,5D.6D. sesuai permintaan pasien.Mbah bisa menembus semua jenis putaran togel. baik itu SGP/HK/Malaysia/Sydnei,Dll maupun putaran lainnya. Mbah Akan Membantu Anda Dengan Angka Ghoib Yang Sangat Mengagumkan "Kunci keberhasilan anda adalah harus optimis karena dengan optimis.. angka hasil ritual pasti berhasil !! BERGABUNGLAH DAN RAIH KEMENANGAN ANDA..! Tapi Ingat Kami Hanya Memberikan Angka Ritual Kami Hanya Kepada Anda Yang Benar-benar dengan sangat Membutuhkan Angka Ritual Kami .. Kunci Kami Anda Harus OPTIMIS Angka Bakal Tembus…Hanya dengan Sebuah Optimis Anda bisa Menang…!!! Apakah anda Termasuk dalam Kategori Ini 1. Di Lilit Hutang 2. Selalu kalah Dalam Bermain Togel 3. Barang berharga Anda Sudah Habis Buat Judi Togel 4. Anda Sudah ke mana-mana tapi tidak menghasilkan Solusi yang tepat Jangan Anda Putus Asa…Selama Mentari Masih Bersinar Masih Ada Harapan Untuk Hari Esok.Kami akan membantu anda semua dengan Angka Ritual Kami..Anda Cukup Mengganti Biaya Ritual Angka Nya Saja… Apabila Anda Ingin Mendapatkan Nomor Jitu 2D 3D 4D 6D Dari Mbah Agus Darma Selama Lima Kali Putaran,Silahkan Bergabung dengan Uang Pendaftaran Paket 2D Sebesar Rp. 500.000 Paket 3D Sebesar Rp. 700.000 Paket 4D Sebesar Rp. 1.000.000 Paket 6D Sebesar Rp. 1.500.000 dikirim Ke Rekening BRI.Atas Nama:No Rekening PENDAFTARAN MEMBER FORMAT PENDAFTARAN KETIK: Nama Anda#Kota Anda#Kabupaten#Togel SGP/HKG#DLL LALU kirim ke no HP : ( 0823-8738-4409 ) SILAHKAN HUBUNGI EYANG GURU:0823-8738-4409
ReplyDeleteHalo, gimana pendapatmu setelah membaca tulisan di atas?