Setelah lama nggak bawa kamera
sembari jalan-jalan, maka hari Sabtu 18 Mei 2013 lalu saya memutuskan untuk
keluar dari kostan di akhir pekan yang biasanya saya gunakan untuk tidur dan
bermalas-malasan seharian. Tujuan perjalanan kali ini adalah Kebun Raya Bogor
yang merupakan salah satu ikon pariwisata sekaligus cagar alam yang terdapat di
kota Bogor. Memang ini bukan kali pertama saya menginjakan kaki di Kebun Raya
Bogor. Sebelumnya saya dan teman-teman di jaman kuliah dulu pernah mampir ke
sini untuk berfoto ria. Bedanya kali ini saya pergi sendiri dan hanya ingin
menikmati setiap momen yang ada di sana sendiri.
Pertama, untuk mencapai kota
Bogor saya memutuskan untuk menggunakan kereta commuter line ekonomi AC jurusan
Bogor seharga Rp 9.000 saja. Tidak begitu lama setelah membeli karcis, kereta
pun langsung datang. Begitu memasuki kereta saya pun mendapatkan tempat duduk,
lumayan perjalanan sekitar 45 menit kalau ditempuh dengan berdiri pasti akan
cukup capek. Ya ini hari keberuntungan saya!
Sesampainya di stasiun tujuan
terakhir yaitu stasiun Bogor segera saya mencari angkot 02 untuk menuju Kebun Raya
Bogor. Saya sendiri sampai di Bogor sekitar pukul 13.00. Meskipun terlihat cuaca
sedikit mendung, saya sangat beharap kalau hari itu tidak turun hujan meskipun
untuk berjaga-jaga saya sudah membawa payung dari kostan.
Tampak dari pintu masuk banyak
pengunjung yang berfoto bersama mengabadikan momen kalau mereka sudah pernah
berkunjung ke Kebun Raya Bogor, saya tidak melakukan ritual tersebut karena
ingin segera masuk dan menjelajah menikmati udara sejuk kota Bogor. Para
pengunjung yang masuk ke Kebun Raya Bogor dikenakan biaya masuk sebesar Rp
14.000 sudah termasuk kunjungan ke museum Zoologi yang letaknya tidak jauh dari
pintu gerbang utama Kebun Raya Bogor.
Begitu masuk, deretan pepohonan
yang rimbun mulai memanjakan mata. Udaranya sejuk, bersih dan suasananya cukup
tenang. Di akhir pekan biasanya Kebun Raya Bogor akan banyak dikunjungi oleh
para anak-anak sekolah yang melaksanakan outing, terlihat beberapa bus yang
disewa oleh rombongan anak-anak sekolah berderet parkir di sekitar pintu
gerbang. Untuk mengelilingi Kebun Raya Bogor sebenarnya pengunjung yang membawa
kendaraan pribadi bisa lebih leluasa berkeliling. Namun bagi saya yang tidak
membawa kendaraan apapun alias jalan kaki, pengelola Kebun Raya Bogor
menyediakan fasilitas penyewaan sepeda yang bervariasi harganya tergantung
ukuran sepeda mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per satu jam penyewaan.
Karena ingin menghemat, maka saya
memutuskan untuk menjelajahi KRB dengan berjalan kaki sembari istirahat dan
menikmati suasana ketika kaki ini sudah terasa pegal-pegal. Ternyata cuaca
mendung justru semakin membuat KRB menjadi semakin sejuk. Angin sepoi-sepoi yang
menyapa dedaunan membuat suasana menjadi sangat rileks dan tenang. Jalanan yang
sepi diteduhi oleh rimbunnya pohon kesannya sangat romantis sekali.
Uniknya, ketika saya berkeliling
masih banyak bangunan-bangunan bergaya arsitektur Belanda. Mirip seperti di
Bandung suasananya, sangat klasik dan terjaga. Tak heran jika banyak pengunjung
berfoto atau mengabadikan momen berlatar belakang bangunan-bangunan klasik ini.
Kebun Raya Bogor menjadi tempat
yang asik untuk berwisata di akhir pekan. Suasana yang tenang, hijau, bersih
dan rimbun menjadikan Kebun Raya Bogor sebagai tempat yang cukup recomended
untuk dikunjungi sendiri, bersama pasangan, keluarga maupun teman-teman. Satu
pemandangan yang paling seru saya lihat selama berada di KRB adalah satu
keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan kedua orang putranya tertidur lelap di
hamparan rumput hijau di bawah pohon. Ah rasanya nyaman sekali bisa tidur siang
di tengah alam yang hijau, terhipnotis oleh kicauan burung yang saling
bersahutan satu sama lain. Selamat berlibur!
Kebun Raya Bogor didirikan pada tanggal 18 Mei 1817 oleh seorang Botanis asal Jerman yang bernama Prof. Dr. C.G.C Reinwardt. Awal pendirian Kebun Raya yang luasnya 87 hektar ini untuk melakukan penelitian manfaat berbagai tumbuhan serta koleksi yang bernilai ekonomi yang berasal dari kawasan Indonesia juga mancanegara.Dari sekitar 50 jenis tumbuhan yang berhasil diintroduksi di Kebun Raya Bogor, salah satu tanaman yang kini berkembang menjadi ekspor utama Indonesia yaitu kelapa sawit atau Elaesis guineensis. Jenis tumbuhan asal Afrika Barat ini untuk pertama kalinya didatangkan ke Indonesia dan ditanam di Kebun Raya Bogor pada tahun 1848 kemudian menjadi induk bagi kelapa sawit yang tersebar di berbagai pelosok perkebunan kawasan Asia Tenggara.
2 komentar
Waah, jd inget KRB neh.
ReplyDeleteTerakhir ke sana kalo gak salah tahun 2010an untuk pemotretan salah satu Band Indie Jakarta.
Pasti masih sejuk, belum ada yg berubah tuh dari foto-foto yg disajikan penulis.
Semakin piawai menulis neh calon suksesor PR yg satu ini.
Ganbante !
menyenangkan juga untuk bisa berkunjung di kebun raya bogor ini..
ReplyDeleteHalo, gimana pendapatmu setelah membaca tulisan di atas?